Thursday, September 25, 2014

Pengalaman Perjalanan Ke Singapura dari Bandung Menggunakan AirAsia Part 1

Karena saya berdomisili di Bandung, maka saya akan bercerita bagaimana pengalaman perjalanan ke Singapura dari Bandung menggunakan AirAsia. Oia perjalanan wisata ke Singapura ini saya pergi bersama dengan Istri dan Anak saya yang masih berumur 2 tahun 6 bulan. jadi bisa dikatakan juga perjalanan perdana bagi balita kami menggunakan pesawat sekaligus ke luar negeri khususnya Singapura.
 kira-kira seperti itu lah jalur penerbangan dari Bandung ke Singapura dengan menempuh jarak 621 miles, dalam waktu penerbangan kurang lebih 1 jam 15 menit.

Perjalanan kali ini, merupakan hasil perburuan kami untuk mendapatkan tiket promo dari AirAsia dengan harga Rp.0 untuk tiket PP, dengan masa penantian kurang lebih 6 bulan, bagi kami tidak masalah karena bisa sekalian mengumpulkan tabungan untuk perjalanan nantinya.

Kami berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB dari Daerah Cijerah menuju Bandara Husein Sastranegara dengan keadaan lalulintas pada pagi itu  sangatlah lancar, hehehe...yaiyalah masih sangat pagi belum banyak aktivitas orang yang akan berangkat kerja. Biasanya sangat ramai bahkan macet di jalan garuda, disebabkan adanya perlintasan kereta Api.

Setibanya di bandara langsung mencari tempat parkir yang kira-kira nya kalau siang teduh, ya karena mobil kami akan di inapkan di parkiran bandara. jadi harus mencari tempat yang teduh. Tarif parkir menginap pada saat artikel ini di buat Rp. 25.000 per hari untuk mobil dan Rp. 14.000 untuk motor.  Pake proses registrasi dulu gak kalau mau nginep? jawabanya ga perlu. langsung aja simpen kendaraan kita dan jangan lupa di kunci lebih bagus pakai kunci ganda juga. Setelah itu langsung masuk ke bandara untuk proses cek-in

Setiba di counter Airasia, disambut ramah oleh mbaknya ditanya tiket plus paspor trus diminta bayar untuk airport tax Rp.75.000 perorang. Hmm, perasaan di tiket sudah include semua deh termasuk tax. kok di bandara dimintain lagi ya? yasudahlah, akhirnya bayar Rp.75.000 x3.

Kemudian ditanya  ada bagasi atau nggak. Saya jawab tidak, dan saya bilang kalau saya bawa stroller apakah masuk ke bagasi? Dan jawab si mbaknya,"Gak perlu pak, bawa aja sampai ke tangga pesawat nanti di sana ada petugas yang akan mengambilnya dan memasukanya ke bagasi pesawat".

Balik lagi ke masalah barang bawaan, Mudah2an aja ga disuruh ditimbang tas bawaanya, padahal sempet deg-degan juga kalau sampe di timbang segala. soalnya kemaren di coba di pake timbangan di rumah beratnya lebih 1kg dari berat bawaan yang boleh dibawa ke kabin.

2 tas masing-masing beratnya 8 kg, yang di bolehkan kan 7kg. tapi kalau emang sampe ga boleh harus masuk kabin, saya sudah memperisapkan jawabannya hehehe :D.  Kalau secara hitungan matematis kan total yg boleh saya bawa 7kg perorang karena kami membeli tiket 3 karena untuk anak kami, kami membelikannya tiket dewasa (supaya dapet tempat duduk sendiri) berarti total yg bisa kami bawa 7 kg x 3 = 21 kg. Sedangkan bawaan kami berdua 8kg x 2 = 18kg plus tas kecil yang beratnya 2kg jadi total selurhnya  18 kg, berarti masih ada sisa 3 kg. Tapi itu kan perhitungan secara matematis bisa saja beda dengan perhitungan dari kebijakan Airasia.

Setelah selsai proses chek-in di counter dan bayar tax bandara untuk penerbangan internasional sebesar Rp. 75.000, kami menuju ke arah pemeriksaan imigrasi tapi tidak terlihat petugas imigrasi yang stand by dan pintu masih tertutup, apakah sedang istirahat? Atau, apakah memang pelayanan imigrasi tidak buka terus tapi ada jam-jam tertentu? soalnya sebelum flight kami, ada flight ke kualalumpur yang lebih pagi, berarti sebenarnya memang sudah ada petugas imigrasi di bandara pagi itu.

Karena petugas imigrasi belum ada sehinga terlihat antrian yang lumayan cukup panjang, dan kami ikut memasuki antrian dan harus berdiri menuggu sekitar 17 menitan sampai petugas imigrasi datang dan memulai pelayananya.

Read more…

Thursday, September 4, 2014

Bagaimana Cara Membuat Paspor Online Untuk Anak dan Dewasa ?

Mengurus Paspor dengan Mudah dan Cepat

Menyambung artikel sebelumnya tentang berburu tiket murah airasia, mungkin beberapa Traveler ada yang belum memiliki Paspor. Padahal Paspor itu penting sekali bila kita akan melakukan perjalanan ke Luar Negeri. Eits, jangan berpikiran melalui jasa calo ya!. saya menyarankan sih mengurus sendiri bahkan sekarang bisa melalui online. 

Kini mengurus pembuatan paspor secara mandiri lebih murah, mudah dan cepat gak ribet dan jelimet birokrasinya selama persyaratanya lengkap. Jadi gak perlu lagi kita menggunakan jasa calo yang harganya diatas 500rban. Lumayan kan bisa mengurangi budget traveling kita  :D

Untuk membuat paspor online yang perlu disiapkan yaitu KTP, Kartu Keluarga, akta kelahiran / ijazah /surat nikah, dan paspor lama (untuk proses perpanjangan paspor). Scan terlebih dahulu dokumen-dokumen tersebut dan simpan ke dalam format .jpg dengan ukuran file minimal 100KB dan  maksimal 300kb.  Apabila tidak sesuai ukuran filenya maka file akan di tolak pada saat proses upload. apabila tidak sesuai bisa di resize ukura file dengan image processor seperti photosop, acdsee dan sejenisnya.

Lebih lengkap persyaratan pengajuan permohonan paspor ada disini. Setelah dokumen lengkap, daftar di  sini
Paspor adalah tiket untuk melihat dunia ~ Rhenald Kasali @ Jawapos 2011
Apabila telah selesai upload semua dokumen completed, nanti diminta memasukan no KTP atau ID lainnya nah untuk anak yang belum memiliki KTP bisa memasukan  no ID Kartu keluarga. kemudian kita diminta untuk memilih tanggal kapan kita bisa hadir ke kantor imigrasi untuk sesi foto. Setelah semua tahapan dilalui, print bukti upload online di akhir proses  sebagai pengantar pembayara di bank BNI untuk proses pembayarannya. Bawa uang jangan di pas ya, soalnya ada tambahan biaya adminstrasi Rp.5000 (pada saat artikel ini di buat) mungkin bisa berubah. 

Setelah pembayaran selesai, jangan lupa di bawa bukti pembayaran pada saat datang ke datang ke kantor imigrasi dengan membawa semua dokumen asli untuk diperiksa kembali oleh petugas imigrasi. Walau kita telah mendaftar secara online, tetap saja di kantor imigrasi kita harus mengambil no antrian. Kelebihan kita mendaftar online kita telah mendapatkan kuota untuk proses pembuatan paspor, jadi tidak khawatir akan kehabisan kuota seperti secara non online. karena di kantor imigrasi (Bandung) perhari di beri jatah 150 orang untuk pendaftar online dan 300 orang untuk non online (CMIIW).

Pada saat datang ke Kantor Imigrasi pada saat sesi foto, bawa semua foto copy dokumen yang diperlukan serta di wajibkan memakai pakaian rapih dan sopan dan menggunakan sepatu. bila perlu memakai jas.  Jangan sampai gara-gara memakai sandal dan berpakaia ga sopan, di tolak sama petugas imigrasi. kan sayang waktu kita terbuang percuma.

Untuk proses pengajuan pasport online maupun offline hampir sama secara keseluruhan, membawa foto copy dokumen-dokumen yang di perlukan. yang membedakan hanya proses awal saja. Untuk Online kita telah mengupload dokumen yang telah di scan dan telah mendapatkan kuota antrian  dan melakukan pembayaran sebelum di foto. berbeda dengan yang offline  di foto dulu kemudian bayar ke Bank BNI.

Pembuatan Paspor Untuk Anak

Untuk pengajuan pembuatan paspor anak hampir sama, bedanya diperlukan tambahan dokumen foto copy surat nikah suami-istri dan kedua orang tua harus hadir kecuali pada saat pengambilan bisa salah satu yang datang.

Baiklah traveler, demikian informasi yang bisa saya share mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya. Dan semoga pengajuan pembuatan paspor traveler berjalan lancar, happy traveling 
 




Read more…